Friday, February 8, 2008

Kado Pertama

Surprising!! anak yang hanya berotak mini, pendiam, kurang gaul lagi, bisa lulus Unas SMP dengan NEM alias Nilai Ebtanas Murni tertinggi di sekolahannya bahkan se Kecamatan.
Hari pengumuman nilaihasil Unas dan kelulusan tiba, Aldo berangkat sekolah diantar oleh kakaknya dengan mengendarai sepeda motor ber merk Legenda. Setibanya di Sekolah,Aldo memasuki gerbang, wuiihh tiba tiba Sandy, salah satu temannya, menjabat tangan Aldo.
"selamat ya!" seru Sandy gembira sambil menjabat tangan Aldo, tanda memberi selamat.
"lho, ada pa?" Aldo tercengangdan diam seperti orang orangan sawah.
"udahlah,masuk aja. aku pulang dulu ya!" timpal Sandy yang dengan sigap menjauhi Aldo.
Aldo makin penasaran. dia segera memasuki sekolahannya. Dia melihat ada banyak siswa kelas 9 berkerumun didepan ruang Lboratorium. Dan dengan segara menghampiri mereka.
waah.. betapa senang hati Aldo, dia melihat namanya terpampang dikertas istimewa 10 besar dan berada diurutan teratas.
Banyak temannya yang memberi ucapan selamat. cukup membanggakan memang, karena baru kali ini lah sekolahan Aldo menjadi yang terbaik se Kecamatan. Dan itu Aldo yang meraihnya.
Aldo dan beberapa temannya mulai mencari sekolah baru yang tingkatnya lebih tinggi. Aldo diterima masuk di sekolah menengah tingkat atas favorit. Dia harus bertamu dan berteman dengan siswa siswi yang belum dikenalnya lagi.

Sudah hampir seminggu masuk kelas baru, tetapi Aldo masih juga malu berbicara dengan teman teman barunya. Dia hanya berbicara dan bergurau dengan teman se SMPnya. Ya.. namanya aja anak cupu dan agak kuper gitu.
Setelah kurang lebih sebulan, Aldo menyadari kalau dirinya tidak mungkin sendirian tanpa teman baru. Dia memberaikan diri berbicara dan bergaul dengan beberapa teman barunya. Terutama teman cewek (ada maksudnya kalee).
Mulanya Aldo hanya duduk sendirian dibangku depan dekat dengan pintu kelas. Tapi Jedi, salah satu penghuni kelas Aldo, duduk sebangku dengannya.
"Do,aku boleh kan duduk disini?" tanya Jedi yang sedang duduk disebelah Aldo.
Sambil mengangguk dan mengiyakan permintaan Jedi, Aldo mencoba untuk akrab dengan Jedidan beberapa teman-teman yang ada dibelakang dan sampingnya.
Ya, tidak terlalu sulit lah untuk mendapatkan teman baru walaupun bagi seorang pendiam macam Aldo.
Hari-hari dijalani Aldo layaknya dulu waktu SMP. Berangkat sekolah diantar, belajar di Sekolah, pulang jalan kaki ke Terminal (itung-itung olahraga siang), lalu naik angkot.
Tapi ada yang berubah dari dirinya, Aldo labih sering berbincang dengan teman-temannya setelah bel pulang sekolah. Lumayan ada kemajuan.

Suatu hari sepulang sekolah, Aldo, Jedi, Beno, dan Titok pulang bersama via jalan kaki. Mereka berhenti sejenak di Masjid untuk sholat dhuhur. Dimasjid mereka mulai bergosip ria dan Titok yang memulai.
"Jed, kamu dah jadian ma Eta ya?"
"ngomong apa kamu Tok!" sangkal Jedi
Beno langsung menyahut
"iya bener Tok, waktu Jedi nembak Eta, aku liat kok"
"Jed, Jed, kamu itu ngeliat Eta dari apanya? udah badannya agak gendut, pendek lagi" Titok menyambar bagai petir
"oah.. tapi kan cantik" bela Jedi.
"iya iya yang lagi kasmaran. Terus aja dibela" Aldo ikut-ikutan menimpali
"trus kamu Do, gimana ma Naya?" tanya Jedi
"ya nggak gimana gimana"
lagi-lagi Titok ngomong
"wah-wah, Naya tu seksi, langsung aja! nggak usah kelamaan!"
"aku ma dia cuma temenan kok"
"teman apa teman?, tapi Naya kan udah punya cowok, anak kelas XII itu, namanya Nandar" dawuh Beno centil
"udah ah, ayo pulang" Aldo kesal

Semakin hari Aldo semakin dekat aja dengan Naya. Aldo bingung apa sebenarnya yang dirasakannya, dia berpikir pikir "apakah aku jatuh cinta?? jangan-jangan benar kata Jedi, kalo aku ada apa-apa ma Naya"
Itu dan itu terus yang mengisi pikiran Aldo. Dia menjadi lebih sering melihat atau paling tidak melirik ke arah Naya. Apalagi dia sekarang lagi dekat dengan Naya.
Tetapi Aldo berusaha menepis semua perasaan-perasaan yang dipikirnya. Dia berusaha meyakinkan dirinya bahwa Naya sudah mempunyai cowok dan dia tidak ingin menjadi orang ketiga. Lagipula apa coba yang dibanggakan dari seorang Aldo...

Waah.. hari senin tanggal 14 februari nih! tahu dong hari macam apa itu, yap, hari valentine alias hari kasih sayang seluruh dunia. Semua mengidam-idamkan, mengharapkan hari valentine, khususnya bagi mereka yang sudah punya pasangan atau kekasih.
Tapi lain bagi Aldo, hari senin tanggal 14 februari hanyalah hari biasa tak seistimewa anggapan orang lain.Hari senin, pasti upacara, kepanasan lagi, tambah item deh kulit, ada ulangan KWN juga. Hmm hari yang melelahkan.
Tet..tet..tet. 3 kali bel tanda waktu untuk mengakhiri kegiatan belajar mengajar. Aldo langsung menuju Musholla untuk sholat. Entah kenapa hari itu, dia ingin sendiri dan lebih nyaman sendiri. Setelah sholat, Aldo kembali ke kelas.
"waah masih ada banyak anak, tumben!" bisik Aldo dalam hati.
Terlihat Beno, Jedi, dan Titok sedang berbincang dan bercanda dengan Eta dan Naya. Aldo tidak ingin dirinya terbayang bayang Naya terus. Aldo keluar kelas dan menghampiri Desi dan Sila yang sedang duduk diluar kelas.
"hai tumben kok belum pulang?" sapa Aldo
"tahulah ni hari apa" Sila menjawab sapa Aldo
"oh.. lagi anu ya? ya.. deh.. yang dah punya anu!" goda Aldo
Tak lama kemudian, Dedi, cowoknya Desi datang. Dan dengan seketika Desi pun mengikutinya. Belum juga 5 menit Sila juga ikut-ikutan cabut setelah ada seorang cowok memanggilnya. Sendirian lagi deh Aldo. Huh kasihan.
"wei, nglamun aja. gak sholat ta?"tanya Titok
Dengan sedikit kaget, Aldo menjawab lirih.
"udah"
"kita sholat dulu ya"

"do, aku pulang dulu ya!!" teriak Jedi dalam radius 10 m dari Aldo.
"oh ya, hati-hati"
"Jedi pulang, Beno ma Titok sholat. aku harus ngapain?" pikir Aldo
Aldo masuk ke kelas. Didalam kelas hanya ada 2 orang, Eta dan Naya yang lagi duduk terpisah. Eta dikolom 3 dan Naya dikolom 1. Aldo mendekati Eta yang lagi makan snack.
"hai Ta, tadi ngomong pa aja ma anak-anak" Aldo membuka percakapan
"ya gitu itu,cerita-cerita" jawab Eta ketus
"ini loh Do, snack enak" Eta menyambar lagi.
Lagi-lagi Eta ngomong bertepatan dengan Naya keluar kelas.
"eh Do, gimana ma Naya"
"itu kan Naya, tanya aja sendiri kabarnya" jawab Aldo ketus
"maksudku, kamu ma Naya gimana perkembangannya" Eta mulai mencari gosip
"ya, baik-baik aja. kita masih sms-an, masih saling sapa"
"kalo ditanya selalu ngeles. kamu dah tembak dia ta?"
"ada aja!"
"tembak aja lagi!! aku dukung kok Do!!" Eta memberi semangat
"ah, udahlah. Naya loh dah punya cowok. Eh gimana ma Jedi. Dia ngasih coklat ke kamu ta?" Aldo mengalihkan pembicaraan
"coklat apanya! Jedi tu gak bener-bener cinta kok Do ma aku. oh ya, kamu gak ngasih aku coklat sih Do?"
"coklat apaan?? coklat yang 100,-an itu ta?"
"tobleron kek" Eta sedikit kesal

Naya masuk lagi ke kelas dan menekuk wajahny a di bangku baris 3 kolom 1.
"dia kenapa?" tanya Aldo pada Eta
"nggak tau, nunggu cowoknya kale!, kan Val-Day" jawab Eta lirih
Naya menghampiri Aldo,
"Do, ini" Naya berkata pada Aldo sambil menjulurkan sesuatu dari tangannya.
"makasih ya!!" jawab Aldo polos
"ihiiii, Do wajahmu kok memerah gitu!!" goda Eta
"waah, senengnya. aku dikasih coklat ma Naya. walaupun cuma coklat seharga 250,-. ini kado pertamaku dari seorang cewek" bisik Aldo senang. GR juga pastinya.

Naya kembali ke tempatnya,dan menekuk wajahnya lagi.
"ayo Do, langsung aja tembak lagi!! tuh Naya dah siap.." dukung Eta
"aku kasihan Ta, ma dia. kenapa cowoknya nggak dateng-dateng ya" bisik Aldo pada Eta
"gak tau Do, EGP"
"kamu kok gitu sih Ta? dia kan temanmu juga"

Suara ramai bergemuruh dari luar, Beno, Titok, Robin, Sila dan Desi masuk kekelas bareng-bareng. Suasana jadi ramai. Percakapan Aldo dan Eta berakhir. Semuanya saling bercanda dan Naya pun ikut gabung di kerumunan, walaupun dengan muka agak masam.
Aldo juga ikut bercanda dengan teman-temannya walaupun hanya ikut ketawa ketiwi dan tidak banyak bicara.

Kado pertama yang menyenangkan bagi Aldo, apalagi dari orang yang bisa jadi adalah cinta pertama Aldo.
"uh.. senangnya hatiku" ucap Aldo dalam hati
"cinta tak harus memiliki"pikirnya.

No comments: